Enbal adalah nama lokal untuk pangan lokal atau pangan tradisional masyarakat kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Enbal artinya ubi kayu bali. Ubi kayu ini termasuk salah satu jenis Ubi kayu beracun yang mengandung kadar sianida sangat tinggi. Tetapi Ubi kayu ini diolah dengan cara “Kearifan lokal” masyarakat kepulauan Kei sehingga aman untuk dikonsumsi dan menjadi pangan pokok dari dahulu kala sampai sekarang. Enbal dalam perkembangannya mengalami transformasi. Muncul diversifikasi olahan enbal dan fortifikasi zat gizi lain terutama protein mengingat kandungan gizinya yang kaya akan karbohidrat dan tinggi serat, namun rendah protein. Buku ini akan membahas tentang Asal usul dan kearifan lokal enbal; Plasma nutfah enbal sebagai singkong beracun; Pengolahan enbal; Aneka olahan enbal mulai dari tradisional hingga moderen serta Prospek Enbal sebagai garda depan untuk menjaga Ketahanan Pangan Masyarakat Maluku Tenggara.