Hewan ternak berdasarkan alat pencernaannya dapat diklasifikasikan menjadi hewan ternak Monogastrik dan Poligastrik. Monogastrik adalah hewan ternak berperut tunggal dan sederhana yang memiliki alat pencernaan terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sistem pencernaannya disebut Simple Monogastric System. Pengelompokkan jenis ternak menjadikan sistem pencernaan yang berlangsung dalam saluran pencernaan berbeda. Demikian pula nutrisi yang dibutuhkan untuk setiap hewan ternak berbeda. Khusus untuk unggas dan babi sekalipun termasuk dalam klasifikasi monogastrik, tetapi mempunyai sistem pencernaan yang berbeda karena unggas tidak memiliki gigi selain itu memiliki tembolok/crop dan gizzard. Hewan ternak monogastrik sesuai alat pencernaan yang dimilikinya mengkonsumsi pakan yang berserat kasar rendah, berbeda dengan hewan ternak poligastrik yang mengkonsumsikan pakan berserat kasar tinggi. Salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tertentu dan dibutuhkan dalam jumlah yang berbeda pada tiap phase hidup ternak. Unsur gizi lain yang diperlukan ternak adalah karbohidrat, fungsi utamanya dari karbohidrat dalam hewan sering dipertimbangkan sebagai bahan bakar, tapi fungsinya lebih jauh daripada itu. Karbohidrat dapat menjadi bahan untuk sintesa senyawa tubuh lain, bahkan asam lemak dan asam amino tertentu dan peranannya sebagai senyawa biologi penting seperti glikolipid, glikoprotein, heparin dan asam nukleat. Dengan demikian lemak mempunyai nilai energi yang lebih tinggi oleh karena lebih banyak atom C dan H yang dapat dibakar menjadi CO2 dan H2O. Hewan yang sedang tumbuh memerlukan energi untuk hidup pokok, gerak otot dan sintesa jaringan-jaringan baru. Kebutuhan ini tetap terjadi, sekalipun hewan dalam keadaan kekurangan makanan. Aktifitas kerja mekanik, otot-otot, kerja kimia, seperti gerakan zat makanan ke dalam sel, untuk sintesa enzim[1]enzim esensial dan hormon yang penting untuk proses–proses kehidupan, dan lain-lain. Energi yang diperlukan untuk kepentingan-kepentingan tersebut diperoleh dari hasil katabolisme zat-zat cadangan dalam tubuh, misalnya glikogen, lemak dan protein. Selain zat-zat gizi yang disebutkan diatas, zat gizi lain yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit namun penting untuk pertumbuhan, hidup pokok, kesehatan dan kesejahteraan seekor ternak adalah vitamin. Vitamin bekerja sebagai katalis atau koenzim pada banyak reaksi dalam tubuh dan karena itu disebut sebagai zat katalik esensial yang tidak dapat disintesis tubuh oleh karena itu diperlukan dari luar dalam jumlah yang sedikit. Bila vitamin tidak terdapat dalam ransum atau bila diserap atau digunakan secara tidak benar, menyebabkan penyakit atau sindrom defisiensi spesifik. Demikian halnya dengan mineral yang dibutuhkan babi dan ayam untuk beberapa tujuan, antara lain: unsur pokok tulang dan gigi, komponen beberapa enzim, komponen protein, organ-organ tubuh dan darah; fungsi otot dan syaraf dan memelihara pelbagai proses metabolisme dalam tubuh. Bahan tambahan pakan adalah senyawa yang ditambahkan ke dalam pakan yang dapat mempengaruhi produktivitas, kesehatan, dan status gizi ternak meskipun kebutuhan gizinya tidak terpenuhi. Bahan tambahan pakan terbagi dalam dua kategori: bahan pakan non-nutrisi dan bahan tambahan pakan nutrisi. Bahan tambahan pakan non-nutrisi bervariasi jenisnya dan dapat digunakan untuk meningkatkan palatabilitas tanpa mempengaruhi tingkat nutrisi ransum. penghambat mikroba patogen, dan memperlancar pencernaan serta meningkatkan daya cerna nutrisi. Bahan feed additive yang digunakan dalam pakan, yaitu prebiotik, fitobiotik, enzim, asam organik, zat warna dan antioksidan.