SAGU Teknologi Pengolahan Pati dan Tepung

Sagu  (Metroxylon sp.) merupakan tanaman asli Indonesia. Sagu di duga berasal dari Maluku dan Papua. Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat potensial disamping beras, khususnya bagi masyarakat kawasan timur Indonesia seperti Irian Jaya dan Maluku, yaitu sebagai pangan utama. Pati sagu merupakan hasil ekstraksi empulur pohon sagu (Metroxylon sp) yang sudah tua (berumur 8-16 tahun). Komponen terbesar yang terkandung dalam sagu adalah pati. Pati tersusun atas 2 fraksi penting yaitu amilosa (fraksi linier) dan amilopektin (fraksi cabang). Tepung sagu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yaitu mengandung 84,7 g per 100 g bahan. Kadar karbohidrat tersebut setara dengan yang terdapat pada tepung beras, singkong, dan kentang. Tepung sagu juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan makanan yang lebih moderen. Jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya, sesungguhnya sagu memiliki keunggulan fungsional yang sangat menarik. Salah satu keunggulan sagu adalah kandungan gula dalam sagu yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Selain itu, tepung sagu juga termasuk jenis tepung yang bebas Gluten. Gluten sering diasosiasikan dengan penderita alergi, gangguan pencernaan, hingga auto-imun. Sagu juga mengandung antioksidan yang berguna untuk menekan radikal bebas di tubuh, mencegah penyakit kronis seperti kanker.